Prestasi Mahasiswa UGM

Ugm sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia memiliki banyak prestasi yang diukir baik ditingkat nasional hingga internasional. Beberapa prestasi yang telah diraih adalah sebagai berikut :
1) Pembuatan Kompas Multifungsi

Kegiatan pengambilan data geologi di lapangan merupakan kegiatan yang beresiko tinggi dan tidak mudah untuk dilakukan. Kegiatan tersebut tidak bisa dihindari oleh mereka yang bergelut di bidang kebumian seperti geologi, geofisika, pertambangan, dan para pegiat alam bebas. Terutama untuk pengambilan data geologi di lapangan, alat-alat yang digunakan umumnya cukup banyak dan rumit. Hal ini membuat proses pengambilan data menjadi sulit dan memakan waktu lama.

Hal tersebut membuat 3 orang mahasiswa Geologi UGM, Hafizhan Abidin Setyowiyoto, Ahmad Faizal Amin, dan Riko Susetia Yuda, berinisiatif membuat sebuah alat untuk mempermudah pengambilan data geologi lapangan. Berkolaborasi dengan dua mahasiswa Elekronika dan Instrumentasi, Ghafar Ramadhan Faqih dan Ahmad Shalahuddin Abdullah, kelimanya dibawah bimbingan Dr. Agung Setianto menciptakan Long Ranger Compass, sebuah kompas multifungsi yang dapat digunakan untuk mengukur parameter kuantitatif dalam pengambilan data lapangan.

Kompas ini memadukan fungsi Global Positioning System (GPS), pengukur kemiringan dan arah automatis, altimeter, laser, dan data logger untuk memudahkan proses pengukuran data geologi lapangan. Data yang diukur diantaranya adalah adalah koordinat pengamat, kemiringan dan arah penyebaran lapisan batuan, suhu, tekanan udara, dan ketinggian.

Selain pengukuran langsung secara cepat, ini juga dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dari jarak jauh. Untuk mengukuran dari jarak jauh ini, pengguna dapat menembakkan laser untuk mengukur arah dan kemiringan lapisan batuan dari jarak jauh. Selain itu, laser juga dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu objek terhadap pengguna dengan menembakkan laser ke objek dari dua titik yang diketahui koordinatnya. Keunggulan lain dari alat ini sudah terintegrasi dengan software Geographic Information System (GIS), sehingga hasil pengukuran dapat langsung diolah di komputer.

Ide pembuatan kompas multifungsi ini berawal dari masalah yang ditemui sehari-hari sebagai mahasiswa geologi, yakni lamanya waktu pengukuran karena membutuhkan banyak alat yang pengoperasiannya cukup rumit.

2) Juara Kompetisi Bisnis Nasional

Tim mahasiswa UGM yaitu Yogyakarta Dewandaru Project berhasil menjadi juara dalam National Business Case Competition– IDEAS: Indonesia Studentpreneur Summit 2016 pada 8-10 Maret lalu. Pada kompetisi bisnis nasional yang diadakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen, FEB UGM, mereka berhasil menyabet penghargaan sebagai The Best Project.

Tim Yogyakarta Dewandaru Project yang terdiri dari Liana Dewi dan Jagad Hidayat Jati (Sosiologi) serta Dion Ferdian Rizaldi (Teknik Industri) berhasil menyisihkan 149 tim lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Penghargaan best project diraih setelah mereka mengusung ide proyek Kasongan Dewandaru Foundation (KAWAN Foundation).

“Kompetisi ini diikuti sekitar 150 tim mahasiswa dari sejumlah universitas se-Indonesia,” jelas Dion, Senin (4/4) di Kampus UGM.
Dion menyampaikan dalam kompetisi itu mereka mengajukan ide pengembangan usaha di Kasongan dengan melibatkan warga masyarakat setempat. Dalam naungan Kawan Foundation, masyarakat diberdayakan agar dapat berperan secara aktif dalam pengembangan potensi pariwisata dan usaha kreatif di Kasongan.

“Kami menyusun konsep untuk membangun sebuah lembaga yang bertindak sebagai sistem pendukung dari UPTD Desa Kasongan yaitu melalui Kawan Foundation ,” jelasnya.

Terdapat lima program kerja yang diunggulkan dalam yayasan ini untuk meningkatkan kemampuan pemasaran, kualitas sumber daya manusia, dan kekuatan keuangan para pegiat gerabah maupun pegiat wisata setempat. Progam tersebut adalah pengembangan software Masterpiece of Kasongan, Duta Kampus untuk Kasongan, Forum Pengrajin dan Akademisi (FORPAKDE), Swarung Omah, dan Sekolah Bisnis dan Seni (KOBIS).

“Semua lapisan masyakat mulai dari pemuda sampai golongan tua kita berdayakan dalam program ini untuk mengembangkan wisata desa Kasongan,” tuturnya. (Humas UGM/Ika)

3) SEMAR

Tim SEMAR UGM terus menunjukkan komitmennya untuk melakukan inovasi terkait dengan produk-produk hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan melalui kompetisi mobil hemat energi berskala nasional, Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2015, kategori Prototype Diesel, 21-25 Oktober 2015 lalu.

Dalam kontes ini mobil Proto Tim SEMAR didesain dengan body se-aerodinamis mungkin dan berkonsep streamline untuk mengurangi gesekan dengan udara. Body SEMAR Proto berbahan serat karbon yang materialnya ringan namun tetap kuat. Steering ditempatkan pada bagian kaki sehingga dapat memperluas ruang pandang driver, sehingga dapat mempertahankan stabilitas mobil ketika berbelok.

“Konsep streamline ini berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan udara,” kata Ketua Umum Tim SEMAR, Mochamad Agam Dridya, Kamis (26/11).

Agam menjelaskan pada Kontes Mobil Hemat Energi 2015 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Tim SEMAR dapat melalui serangkaian uji teknis yang terdiri atas 12 inspeksi, seperti static dan dynamic braking, stability, safety, dan lain-lain. Setelah itu, pada pengujian konsumsi bahan bakar di sirkuit, tim berhasil mendapatkan juara 2 untuk kategori Prototype Diesel dengan pencapaian konsumsi bahan bakar 267 km setiap liternya.

“Tim SEMAR juga mendapatkan juara 3 untuk Off-track Award Best Vehicle Design Process & Planning,” urainya.

Tidak hanya aktif mengikuti berbagai kompetisi, tim SEMAR juga telah banyak menciptakan berbagai inovasi baru yang dapat digunakan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh civitas akademika UGM, seperti mobil listrik E-Semar yang saat ini digunakan untuk operasional di gedung pusat UGM.

Tim SEMAR tidak hanya berinovasi dalam desain dan pengembangan kendaraan-kendaraan di atas, tetapi juga terlibat aktif dalam desain dan pengembangan Mobil Gas UGM, converter kit UGM generasi 1-4, dan riset mobil listrik nasional (Molina). Inovasi-inovasi di atas adalah wujud kepedulian dan aksi nyata dari tim untuk memecahkan permasalahan energi dan lingkungan. Tim SEMAR UGM dibimbing oleh Dr. Jayan Sentanuhady, dan pada tahun 2015 beranggotakan 13 mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM, yaitu : Mochamad Agam Dridya (Ketua Umum), Reyhandy Bayu A. R. (Ketua Divisi Teknis), Fauzan Imaduddin (Sub Divisi Design & Manufacture), Riz Raharyan (Sub Divisi Design & Manufacture), R. Hasta Wiratna (Sub Divisi Design & Manufacture), Gilang Prasetya Adi (Sub Divisi Engine), Laksatya Wirawan (Sub Divisi Engine), Akbar Andi W. (Sub Divisi Electrical), Stella Nadya Arvita (Ketua Divisi Project Management), Safira Pralampita Larasati (Sub Divisi Internal), Pramesti Ayu Dwi Wulandari (Sub Divisi Eksternal), Elok Pitaloka (Sub Divisi Eksternal), M. Fachmi Alfarizi (Sub Divisi Eksternal) (Humas UGM/Satria;foto: Tim SEMAR)
4) Folklore

Rampoe Universitas Gadjah Mada (Rampoe UGM) yang saat ini telah menjadi salah satu BSO (Badan Semi Otonom) atau UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) resmi di Fakultas Ilmu Budaya UGM, kembali menorehkan prestasi pada 10th National Folklore Festival yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 8-11 Maret 2016 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.

Kompetisi tari tingkat nasional tersebut diikuti oleh lebih dari 14 sanggar, 14 SMA, dan 17 universitas se-Indonesia, diantaranya Institut Teknik Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Telkom University, Universitas Pancasila, Sampoerna University dan lain-lain. Selain kategori tari, pada 10th NFF terdapat kompetisi paduan suara juga.

Ketua UKMF Rampoe UGM, Yusuf Qardhawi Latua Silawane, mengatakan selain untuk meningkatkan kemampuan dan mental para penari dalam berkompetisi, tujuan Rampoe UGM mengikuti NFF 2016 adalah untuk menjalin silaturahmi dengan para penari se-nusantara.

“Ada sanggar, SMA maupun universitas yang ikut serta dalam acara tersebut,” kata Yusuf, Jumat (18/3).

Rampoe UGM pada acara tersebut menampilkan tari Rapa’i Geleng dan meraih poin 975. Rampoe UGM mengirimkan 10 penari (multijurusan dan multifakultas), 1 syah (penyanyi) dan 4 official. Melalui proses latihan selama dua bulan, Rampoe UGM akhirnya berhasil meraih juara 1 pada kompetisi itu.

Menurut Yusuf keberhasilan Rampoe UGM di NFF 2016 tidak lepas dari dukungan keluarga besar FIB dan Rampoe UGM yang baru-baru ini menggelar tari Likok Pulo Massal di Grha Sabha Pramana.

“Semoga kedepan Rampoe UGM bisa kembali meraih juara pada kejuaraan nasional dan internasional. Selain itu, semoga dengan prestasi ini banyak mahasiswa yang makin percaya diri untuk menjaga dan melestarikan budayanya,” tutur mahasiswa Jurusan Sastra Arab tersebut (Humas UGM/Satria)
5) Juara 1 Celebes Geo Summit 2016

Tim mahasiswa UGM yang beranggotakan Putra Herianto (Teknik Geologi angkatan 2012) dan Ichsan Ramadhan (Teknik Geologi angkatan 2015) berhasil menjadi juara 1 dalam Celebes Geo Summit 2016 yang berlangsung 8-12 Februari 2016 di Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini terdiri dari beberapa acara, seperti seminar nasional, pelantikan Ketua IAGI Pengda Sultanbateng (Sulawesi Selatan, Barat, Tengah), national student paper competition, field trip dan geowisata. Tim UGM berhasil meraih juara 1 pada national student paper competition.

Dalam kegiatan yang bertajuk “Independency of Indonesia with Energy Diversification and Sustainable Development” tersebut, tim UGM berhasil menyisihkan beberapa tim lain, seperti dari Undip, UPN Veteran, Unpad, ITB, UHO, Unhas, Universitas Trisakti dan Universitas Lampung.

Menurut Herianto pada kompetisi ini mereka membawakan sebuah paper dengan tema culture dan geotourism yang berjudul “Baginda Hill: Geoheritage of Belitung Island, Indonesia”. Lokasi pengambilan data penelitian tersebut berada di Bukit Baginda, tepatnya di Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, yang juga merupakan lokasi KKN-PPM 2015 yang dilakukan Herianto.

“ Kita menunjukkan yang terbaik pada saat pembuatan paper ataupun pada saat presentasi di depan dewan juri. Hasilnya, bisa mempersembahkan prestasi di tingkat nasional merupakan hal yang sangat membanggakan,” kata Herianto, Selasa (15/3).
Ia menjelaskan untuk memperoleh gelar juara tersebut tidak dilalui dengan jalan yang mudah. Dalam kompetisi ini mereka harus bertanding secara ketat dengan sejumlah tim terbaik lainnya dari berbagai universitas.

Dari dua belas tim terpilih yang mempresentasikan paper tersebut, tim UGM mendapatkan juara 1 dengan total skor 436, tim Universitas Trisakti meraih juara 2 dengan total skor 428, dan tim UPN Veteran Yogyakarta mendapatkan juara 3 dengan total skor 422.
“Semoga kedepannya potensi geowisata di Bukit Baginda dapat dikembangkan dengan baik oleh pemerintah setempat dan semakin banyak prestasi serupa yang didapatkan oleh mahasiswa UGM di berbagai kompetisi tingkat nasional lainnya,” pungkasnya (Humas UGM/Satria).

6) Penghargaan ACCA

Mahasiswa UGM kembali menyabet penghargaan dari kancah internasional. Kali ini, enam mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) menerima Book Prize Awards dari the Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), Inggris. Mereka adalah Lay Monica Ratna Dewi, Angga Dwi Putra, Aldo Egi Ibrahim, Luluk Permata Sari, Abubakar Adny, dan Hary Kurniawan. Keenamnya dipilih menerima penghargaan dari lembaga pemberi sertifikasi di bidang keuangan ini karena memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

“Untuk ikut seleksi ini mahasiswa harus memiliki IPK minimal 3,75 ,” terang Ketua Jurusan Akuntansi FEB UGM, Mahfud Sholihin, Ph.D , Selasa (1/4) di FEB UGM.
Misalnya saja Lay Monica peraih penghargaan nomor satu dalam kesempatan ini merupakan mahasiswi dengan IPK 3,99. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan kampus. Bahkan ia beserta tim berhasil meraih juara I di ajang Spring 2014 SolBridge Asian Thought Leaders Case Competition yang berlangsung di SolBridge International School of Business, Korea Selatan, pada 22-27 Maret 2014 lalu.

Terkait dengan pemilihan Jurusan Akuntasi FEB UGM oleh ACCA, Mahfud menjelaskan bahwa UGM dinilai sebagai leading university yang menyediakan pendidikan akuntansi yang berkualitas di Indonesia. Selain itu, sebagai salah satu bentuk kepercayaan ACCA terhadap kualitas jurusan, alumni Jurusan Akuntansi FEB UGM yang mengikuti ujian sertifikasi ACCA mendapatkan exemption untuk beberapa modul.
“Artinya sejumlah mata kuliah di Jurasan Akuntansi FEB UGM dianggap setara dengan materi ACCA sehingga alumni tidak perlu diuji lagi. Ini adalah bukti lain bahwa kualitas kita diakui secara global,” jelasnya.

Book Prize Awards diserahkan langsung oleh Head of ACCA Indonesia, Mulyadi Setiakusuma, Jumat 28 Maret 2014 di FEB UGM. Penghargaan yang diberikan berupa bantuan untuk membeli buku yang menunjang studi mahasiswa dengan total nilai 600 pondsterling. (Humas UGM/Ika)
7) Best Paper International

“MAGIC TEAM”, mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, meraih prestasi internasional. Prestasi internasional kali ini diraih melalui keikutsertaannya di ajang konferensi tingkat internasional, Padjajaran Accounting Week (PAW) 2015, yang digelar Universitas Padjajaran (Unpad), 9-12 November 2015.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Akuntansi FEB UGM menyapu bersih gelar untuk kategori paper. “MAGIC TEAM” berhasil membawa pulang dua gelar sekaligus, yaitu best paper dan runner-up best paper.

Best paper diraih “MAGIC TEAM” yang beranggotakan Albert Unedo Purba dan Christoper Clark Aditya, sedangkan runner-up diraih “MAGIC TEAM” atas nama Trio Zoraida Gizela, Stefani Claudia Hanny, dan Nur Mutiara Sholihah Santosa. Konferensi fokus pada peran Akuntansi dan profesi Akuntan dalam pengembangan masyarakat.

Tiga bahasan utama yang diangkat dalam konferensi adalah “Integrated Reporting”; “One Global Accounting Standard: Is It Necessary?” dan “Strengthening Small Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia”. Ketiga bahasan tersebut diikuti sepuluh tim yang berasal dari Jerman, dan tim-tim lain yang berasal dari berbagai universitas negeri dan swasta terbaik di Indonesia.

“Kesepuluh tim tersebut merupakan tim dengan paper terbaik setelah melalui seleksi ketat atas puluhan paper yang dikirimkan ke panitia PAW pada periode September hingga Oktober 2015,” kata Albert Unedo Purba, di kampus FEB UGM, Senin (16/11).

Albert Unedo menjelaskan “MAGIC TEAM” berhasil meraih kategori best paper karena mengupas tema SMEs dari sisi yang unik, yaitu menyoroti peran Akuntan untuk menguatkan SMEs di Indonesia.

Albert Unedo mengaku paper yang membuat mereka juara berjudul “The Study of SMEs in Indonesia: Current Condition of Accounting Practices and The Role of Professional Accountants”. Sementara itu, “MAGIS TEAM” yang menduduki runner-up mengangkat judul “Challenges on Implementing Integrated Reporting in Indoensia”.

“Kami sungguh tidak menyangka bisa meraih best paper dalam konferensi ini. Senang sekali rasanya bisa mengharumkan nama UGM, khususnya Departemen Akuntansi,” tutur Albert didampingi Christoper Clark.

Nanny Dewi Tanzil, Ketua Prodi Akuntansi, FEB UNPAD mengakui bekal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, khususnya Departemen Akuntansi, yang mengutamakan riset dan communication skills sebagai core competence-nya menjadi faktor penting keberhasilan prestasi. “TEAM MAGIC” telah melakukan theoretical research cukup excellent untuk paper ini.

Sebagai juri, Nanny Dewi memberi komentar luar biasa terhadap hasil paper kedua tim dari UGM. “MAGIC TEAM” Akuntansi UGM dinilai tidak hanya mahir dalam menulis, namun aktif pula dalam mengemukakan pendapat selama konferensi berlangsung.

Kelima mahasiswa ini dalam pandangan Nanny Dewi sangat vokal dan kritis dalam sesi Plenary Discussion, Parallel Break-Out Session, dan Convention Session. Kelima mahasiswa perwakilan UGM sangat aktif dalam setiap sesi diskusi. “Mereka terlihat well-prepared untuk lomba ini,” ungkap Nanny Dewi.
Rasa bahagia dan senang juga dirasakan Christoper Clark Aditya. Ia mengaku hasil terbaik yang diraih merupakan representasi dari keberadaan dosen-dosen terbaik yang pernah mengajarnya.

“Saya bersyukur diajar oleh dosen-dosen terbaik negeri ini, utamanya dari segi riset. Itulah yang membuat saya berpikir kritis dalam menganalisis suatu hal,” aku Christoper Clark. (Humas UGM/ Agung).

Tidak hanya deretan prestasi diatas namun masih banyak lagi prestasi yang telah dan akan diukir oleh mahasiswa UGM.

Daftar Pustaka :
http://ugm.ac.id/id/berita/10485-mahasiswa.ugm.kembangkan.kompas.multifungsi
http://ugm.ac.id/id/berita/11446-tim.mahasiswa.ugm.juara.kompetisi.bisnis.nasional
http://ugm.ac.id/id/berita/10753-semar.ugm.ikuti.kmhe.2015
http://ugm.ac.id/id/berita/11377-rampoe.ugm.juara.1.national.folklore.festival.2016
http://ugm.ac.id/id/berita/11360-ugm.juara.1.celebes.geo.summit.2016
http://ugm.ac.id/id/berita/8847-enam.mahasiswa.akuntansi.raih.penghargaan.acca
http://ugm.ac.id/id/berita/10686-%E2%80%9Cmagic.team%E2%80%9D.akuntansi.ugm.raih.best.paper.internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published.